Friday, May 9, 2008

Si Jenjang Sering Terabaikan


Begitu fokus pada perawatan wajah, banyak perempuan mengabaikan perawatan di daerah leher. Suatu saat perempuan terkaget-kaget ketika mendapati begitu berbedanya penampilan kulit muka dengan leher. Kulit wajah kencang, namun leher mulai keriput. Kulit wajah putih, tetapi leher berwarna jauh lebih gelap. Tenang, selalu ada jalan untuk masalah kecantikan zaman sekarang. Tidak ada kata telanjur, walaupun yang terbaik adalah perawatan jauh sebelumnya

LEHER sebenarnya adalah bagian penting yang harus diperhatikan. Bahkan, leher sering menjadi tolok ukur seseorang dalam menilai kecantikan seorang perempuan. Sebuah percakapan bisik-bisik antarperempuan menunjukkan hal ini.


“Kalau mau melihat warna kulit sesungguhnya, lihat saja lehernya,” ujar Sita dalam percakapan santai dengan teman-temannya di sebuah restoran. Saat itu, Sita dan keempat temannya sedang mengagumi penampilan seorang perempuan cantik yang duduk di seberang meja mereka. Wajah perempuan yang diperkirakan awal 30 tahunan ini sangat putih. Namun, jika pandangan turun ke bawah, akan terlihat perbedaan mencolok antara warna kulit wajah yang putih dan kulit lehernya yang cokelat. Dengan cepat kesimpulan ditarik. Perempuan tadi menggunakan krim pemutih wajah, namun lupa tidak mengimbangi perawatan kulit di daerah lehernya.

Ahli kecantikan dan perias pengantin dari Bandung, Hj. R. Tatty Darwis mengakui betapa banyak perempuan lalai memerhatikan kecantikan lehernya. “ Yang terjadi kemudian adalah wajah menarik, tapi tidak diimbangi leher yang indah. Wajah kencang, tapi leher keriput,” kata Tatty.

Betapa leher adalah salah satu anggota tubuh yang menarik dikemukakan juga oleh dr. R.W. Nanda Dewi, Sp.K.K. Dermatologis dari Rumah Sakit Santosa Bandung Internasional ini bahkan mengangkat masalah kecantikan leher dalam sebuah pertemuan resmi antardokter dalam bentuk simposium dan workshop tentang peremajaan kulit.

“Leher memainkan peranan penting pada penampilan seseorang. Karakteristik dan kualitas leher seseorang merupakan cermin dari keindahan dan kemudaan perempuan di berbagai kultur budaya,” kata Nanda memberi alasan mengapa ia membahas topik peremajaan leher di hadapan dokter-dokter ahli kulit lainnya, di Santosa Bandung International Hospital (SBIH), Rabu (11/4).

Bukan suatu kebetulan bila perhiasan dan pakaian yang diciptakan seorang perancang ditujukan untuk mengarahkan perhatian pada keindahan leher perempuan. Dalam kalimat perumpamaan, leher panjang dan langsing seperti leher angsa adalah perumpaman keindahan leher seorang perempuan.

Pada beberapa suku, bahkan perempuan rela menyakiti dirinya dalam usaha memperpanjang leher mereka. Salah satunya adalah Suku Karen di Thailand. Mereka memasang kalung-kalung yang terbuat dari tembaga pada leher. Dari waktu ke waktu jumlah kalung ditambah, sehingga leher perempuan semakin tertarik ke atas alias “melar”.

**

Untunglah perempuan Indonesia masih bertindak secara wajar. Standar kecantikan leher masih berkisar pada kebersihan, kekencangan, dan kekenyalan kulit. Namun seperti juga anggota tubuh lainnya, kulit leher pun tak mampu berjuang melawan proses alam menjadi tua.

Namun menjadi tua dan tetap cantik bukan hal mustahil saat ini. Banyak perempuan yang semakin sadar tentang kecantikan lehernya. Menurut Nanda Dewi, para perempuan yang datang ke kliniknya akhir-akhir ini bukan sekadar memperbaiki kulit daerah wajah, mereka juga sudah mulai melirik perawatan leher.

Untuk memiliki kulit wajah dan leher yang tampak jauh lebih muda dari usianya. “Rahasianya mudah, perlakukan leher sama seperti kita memperlakukan wajah,”

Saat kita melakukan facial atau membersihkan wajah, leher juga harus dibersihkan.

“Setelah dibersihkan, lakukan ritual yang sama dengan wajah. Beri pelembap dan krim malam. Dijamin kulit leher pun selain tetap kencang tanpa keriput, juga akan sebersih muka kita,


PRODUK KREM LEHER DARI ALESSA SKIN CARE MEMBANTU MEMBUAT KULIT MENJADI KENCANG DAN MENGURANGI KERIPUT
HARGA RP 60,000



Sumber : Pikiran Rakyat Online

No comments: